Setiap orang tua pasti mengerti dengan istilah bedong atau membedong. Tradisi yang dilakukan turun menurun warisan leluhur ini masih banyak dilakukan oleh para orang tua masa kini, hingga seorang perempuan yang baru menjadi ibu.
Biasanya, bayi dibedong dengan cara menyelimutinya atau membungkus bayi dengan kain. Sayangnya, banyak ibu melakukannya bukan ingin membuat bayi lebih hangat, tetapi karena percaya mitos jika bayi tak dibedong akan memiliki struktur kaki yang bengkok di masa depan. Benarkah?
Kebiasaan membedong dilakukan saat bayi baru lahir hingga usia 2-3 bulan. Begitu bayi mulai bisa tengkurap, maka bayi tak dibedong lagi. Tujuan dari membedong bayi sendiri pun bermacam-macam.
Beberapa orang meyakini bahwa apabila bayi dibedong, bayi akan merasa hangat. Dengan begitu, bayi tidak mudah sakit karena kedinginan.
Ada pula yang percaya bahwa tujuan bayi dibedong itu untuk memperbaiki bentuk kaki bayi. Bayi yang kakinya sering dibungkus dengan kain diharapkan dapat tumbuh lurus dan tidak bengkok seiring dengan bertambahnya usia.
Berbagai persepsi dan tradisi seperti membedong bayi ini sudah mengakar dan tumbuh dengan kuat di dalam pikiran masyarakat, terutama di Indonesia. Tetapi, apakah benar bayi harus dibedong? Kalau tidak dibedong, apakah kaki bayi akan bengkok saat ia tumbuh besar?
Pertanyaan ini mungkin pernah atau selalu menghampiri pikiran setiap ibu yang baru memiliki anak. Ini karena tradisi membedong bayi sudah sedemikian kuatnya melekat, sampai terkadang kita lupa bahwa tidak semua tradisi itu benar.
Secara ilmiah, membedong bayi tidak memiliki manfaat khusus selain hanya untuk menjaga kehangatan bayi. Perlu dicatat bahwa membedong bayi juga tidak wajib dilakukan.
Ayah Bunda bisa menjaga kehangatan tubuh sang bayi dengan cara lain, misalnya mengatur suhu ruangan supaya tidak terlalu dingin dan mengenakan pakaian dengan bahan yang nyaman untuk si kecil.
Benarkah harus membedong bayi agar kakinya tumbuh lurus? Hal ini tidak benar, membedong tidak akan memberikan pengaruh apapun pada bentuk kaki bayi.
Saat bayi baru lahir, kaki bayi pasti berbentuk bengkok karena mengikuti posisi ketika masih berada di dalam kandungan.
Secara alamiah, kaki bayi akan tumbuh lurus seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini berlangsung secara bertahap hingga bayi kurang lebih berusia 3 tahun.
Jadi, tanpa perlu dibedong atau diluruskan pun kaki bayi akan tetap tumbuh normal dan lurus sendiri pada waktunya.
Apabila Ayah Bunda tetap ingin membedong bayi, hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa tujuan membedong bayi bukan untuk meluruskan kaki, melainkan hanya untuk menjaga kehangatan tubuh bayi.
Namun , walaupun setelah mengetahui apakah bayi harus dibedong atau tidak, Ayah Bunda mungkin ingin tetap melakukan bedong pada si kecil supaya selalu merasa hangat dan nyaman. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membungkus tubuh bayi dengan kain.
Ayah Bunda harus ingat bahwa tubuh bayi masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, jika membedong dilakukan dengan menarik kaki dan mengikatnya, hal tersebut justru dapat mengganggu tumbuh kembang bayi.
Kaki bayi yang ditarik dan diikat terlalu kencang malah bisa menghambat perkembangan sendi kaki. Lebih lanjut lagi, kemungkinan saraf-saraf yang ada di sekitar kaki bayi akan mengalami masalah.
Jika Ayah Bunda ingin membedong bayi, lakukan dengan cara membedong yang aman dan tidak berisiko. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Ayah Bunda lakukan saat membedong bayi dilansir Hello Sehat.
- Pilih jenis kain yang tepat
Hal pertama yang harus Ayah Bunda perhatikan adalah pemilihan kain untuk membedong. Pastikan Ayah Bunda memilih kain dengan bahan yang nyaman dan lembut untuk bayi.
Selain tebal dan hangat, kain untuk membedong tidak boleh terbuat dari bahan yang kasar supaya kulit bayi terhindar dari iritasi.
- Jangan ikat kain terlalu kencang
Satu lagi yang tidak kalah penting, yaitu hindari mengikat kain bedongan pada bayi terlalu kencang. Kaki dan tangan bayi tidak boleh ditarik atau diluruskan secara paksa ketika dibungkus dengan kain.
Ayah Bunda juga harus memastikan bayi tetap bisa bergerak dengan nyaman dan leluasa selama dibedong.
- Tak perlu membedong bayi seharian penuh
Ayah Bunda tidak perlu terus menerus membedong bayi seharian. Bayi cukup dibedong seperlunya saja, misalnya saat udara dingin dan bayi sedang tertidur.
Dengan begitu, si kecil tetap bisa bergerak bebas dan tumbuh kembangnya tak terganggu.
Penting memperhatikan kesehatan bayi untuk kondisi membedong ini kapan dan dimana serta berapa lama. Karena bila ingin membuatnya nyaman dan hangat tapi di ruangan yang pengap dan panas maka sebaiknya hindari atau membedongnya seharian juag tidak baik seperti disebutkan di atas.
Demikian artikel tentang Mitos Bayi tidak dibedong bisa bengkok, semoga bermanfaat untuk pembaca khususnya untuk Ayah dan Bunda yang baru memiliki anak pertama. Semoga Ayah dan Bunda sekeluarga senantiasa diberi kesehatan. Jika Putra/Putri Ayah dan Bunda belum aqiqah. Di Fadhila Aqiqah aja!
BACA JUGA : HADIAH UNTUK BAYI DI HARI KE TUJUH
Referensi : https://www.suara.com/health/2019/07/17/090000/bayi-yang-baru-lahir-harus-dibedong-agar-kaki-lurus-mitos-atau-fakta?page=all