Category: Seputar Parenting

  • Inilah Seni Memberitahu Istri (PARA AYAH WAJIB TAHU)

    seni beritahui istri
    Memberitahu istri juga ada seninya !!!
    Ia dong agar keharmonisan keluarga bisa tetap terjaga..
    yuk simak apa aja..

    1, Kalau istri gemuk jangan bilang mereka gembrot, tapi bilang aja.. “Mah baju lama mama di lemari waktu muda dulu masih bagus2 lo. Coba mama kurusan itu baju bisa dipakai lagi
    2, Kalau istri masak tidak enak jangan lantas bilang ga enak. Tapi cukup bilang: “Mah ini pasti masakkanya makin enak kalau garamnya dikurangin atau gulanya ditambahin..”
    3, Kalau rumah berantakan jangan langsung tuduh istri malas sambil teriak ngapain aja sie dirumah bla bla bla! Tapi tegurlah dengan lembut mamah hari ini pasti sibuk banget ya sampai ga sempat beres2. Karena kadang suami ga mau tahu kerjaan rumah istri yg seabreg.
    4, Kalau istri lagi ga mau melayani suami saat malam jumat jangan langsung marah tp tanyakan dgn lembut mamah capek ya sini papah pijitin sekali kali.. sambil lanjut ya gitu deh
    5, Kalau istri tampak kucel atau kusem jangan langsung bilang jelek amat sie tu muka, kucel amat sie badannya.
    Tapi bilanglah dengan lembut mah di klinik kecantikan depan lagi ada promo diskon lo yuk besok papah amtar kesana buat perawatan. Pengen istri terawat suami jg perlu modalin dunk
    6, Kalau istri lagi bingung duit bulanan cukup apa engga buat sebulan suami jangan maim nyalahin istri ngabisin duit bulanan.
    Tapi pelan2 bilang mah maafin ya baru segitu yang bisa papah kasih buat bulanan. Mamah atur sebaik baiknya br cukup ya bulan depan papah akan kerja lbh semangat lagi bt cari tambahan.
    7, Kalau istri lagi bermasalah sama mertua jangan langsung tuding istri durhaka dan bla bla bla.. Tapi nasehatilah dengan lembut, dekatkan dan damaikanlah mereka.
    Karena hanya suami yang bisa dan sangat berperan utk bisa berada ditengah2 utk merukunkan diantara keduanya.
    8, Kalau istri lagi cemburu sama mantan anda. Maka tinggalkanlah semua masa lalu dengan si dia, hapus pertemanan di sosmed, hapus kontaknya, mengalahlah karena hubungan rumah tangga anda jauh lbh penting dan janganlah anda terus membakar api cemburu pada pasangam anda.

    Semoga bermanfaat Ayah Bunda..
    Sumber : Akadsuci.com
  • Inilah Seni Mengasuh Tenang, Senang, Menang. Kurangi mengurus anak mulailah membangun anak

    seni mengasuh anak fadhila

    Banyak sekali orangtua diluarsana yang mengeluh :
    kenapa anaku setiap kali dibilangin selalu susah gerak ? ngeyel ? gak mau nurut ?

    Ada yang begini?

    Tahukah Ayah Bunda terlalu banyak directive ke anak sejak kecil, impactnya bikin mereka hilang inisiatif di masa dewasanya nanti.
    #plak !

    Saat anak berusian 2,5 tahun lalu melihat tangga, dan mulai naik karna penasaran.
    Kebanyakan orang tua akan berteriak :

    Jangaaaan nak ! nanti kamu jatuh. Bahaya !

    Padahal kita bisa saja memberinya ‘penguat’ : mau belajar naik tangga ya?
    Oke pean-pean ya. Pegangan yang kuat. Satu-satu ya naik tangganya kamu bias dan penguat iniah yang memperkuat anak menjadi orang yang kompeten pada bidangnya suatu hari nantikarena ia merasa percaya diri

    Untuk itulah kita butuh memulai ‘Membangun’ anak tidak melulu ‘Mengurus’ anak !

    Apa bedanya ?

    Mengurus : Segala kebutuhan anak dipenuhi, dilayani dengan dalih ‘kasih saying atau nggak tega’.
    Disinilah anak tidak diberi kesempatan untuk berinisiatif sendiri.

    Membangun : Orangtua memberi anak kesempatan ber-explorasi segala sesuatu yang sebetulnya sudah bias dia lakukan.

    Nah –

    Dalam proses membangun inilah butuh yang kita sebut dengan Gerakan Ma-teng = Mama Tenang

    Gerakan Ma-teng ini bukan Cuma kerja mamanya aja tapi kerja sama keluarga. Anggota rumah yang lain, pastikan ‘mamanya tenag’ di pagi hari.

    Jika orang tuanya TENANG, maka anak akan mengerjakan dengan hati yang SENAN, sehingga hal ini akan membantu anak tumbuh menjadi generasi PEMENANG!!

    Ada 3 langkah praktis yang bias kita lakukan sebagai orang tua TENANG :

    1, PlIS PERBAIKI EXPETASI ORTU

    Turunkan standar ya bun
    Banyak orangtua yang ambisi, dan ambisinya dititipkan ke badan anak. Pengen anaknya jadi A. tapi dirinya sendiri gak melakukan. Gak memberikan cerminan dan teladan.

    2, LIBATKAN ANAK DALAM SETIAP PROSES

    Proses disini adalah kegiatan dalam rumah tangga. Beri anak porsi kegiatan, sehingga ia bangga karena bias dipercaya, lalu senang menjalaninya.

    Contoh :

    Saat anak bermain lego, setelah selesai. Jangan biarkan ditinggal begitu saja.
    Ajak dia untuk kerja sama membersihkannya.

    Tujuannya apa :

    Ngajarin Kerja Tuntas, menyelesaikan apa yang dia mulai
    Ngajarin Strategi, cara membereskan tugasnya dengan baik

    3, LAKUKAN RE-CALLING KELUARGA

    Me re-call kembali kejadian hari ini.
    Apa saja yang telah kita lakukan. Tanyakan pada anak dan pasangan. Hari ini kita membuat nyam mereka atau tidak ?
    Jangan-jangan iya! Kita aja yang mereasa baik saja.

    Nah—untuk itulah kita butuh re-call, selain berfungsi sebagai evaluas, jangan memikat makna dan memori agar senan tiasa melekat.

    So Ayah bunda –

    Yuk belajar menjadi orangtua yang menyenangkan
    Tidak hanya kerja otak  (teori saja) namun juga kerja otot (praktek)
    Karena nyatanya banyak orangtua yang belajar ilmu parenting diluar sana, namun kebingungan saat mempraktekannya,

    Sumber : Harri firmansyah & adlil umarat

    BACA JUGA : Inilah 5 Cara Membangun Akhlak Mulia pada Anak, Calon Orang Tua Wajib Tahu!

  • inilah 5 Cara Membangun Akhlak Mulia pada Anak, Calon Orang Tua Wajib Tahu!

    cara membangun akhalak mulia

    Anak merupakan amanah sekaligus titipan paling berharga dari Tuhan kepada hamba-Nya. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk menjaga dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang.

    Tak dapat dipungkiri, sebagai orang tua pastinya kamu akan merasa bahagia seandainya memiliki seorang anak yang berakhlak mulia. Sebaliknya, kamu bakal cemas dan khawatir jika anak mencerminkan perilaku yang tidak baik.

    Oleh sebab itu, akhlak serta karakter anak perlu dibentuk sejak dini. Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan dalam upaya membangun akhlak anak. Berikut ialah penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

    1. Ajarkan anak bagaimana cara berkomunikasi yang baik

    Langkah pertama yang harus dilakukan oleh para orang tua untuk membangun akhlak anak adalah, dengan mengajarinya bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar. Seperti, merendahkan suara saat berbicara kepada yang lebih tua, atau menghindari mengucapkan kata-kata kasar saat sedang marah.

    Ketika hendak mengajarkan sesuatu kepada anak, terlebih saat usianya masih dini, tentu tidak bisa hanya dengan diberi nasihat atau perintah semata, melainkan para orang tua wajib memberikan contoh. Dengan begitu, bahkan tanpa disuruh pun, anak cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

    Nah, agar anak memiliki tutur kata yang sopan, maka ayah bunda wajib terlebih dulu mengawali hal itu dengan membiasakan diri berbicara lemah lembut, baik di hadapan si anak maupun orang lain.

    1. Ajak anak melakukan aktivitas positif  

    Kegiatan yang kerap dilakukan anak pun ikut andil dalam menentukan arah perkembangan perilakunya. Misal, anak yang dibiarkan terbiasa duduk berjam-jam bermain gim, tentu akan tumbuh menjadi seorang yang pemalas.

    Supaya hal tersebut tidak terjadi, maka tugas kamu sebagai orang tua adalah memastikan bahwa apa yang dilakukan anak dapat berdampak baik bagi dirinya. Tak cukup di situ, kenalkan juga ia pada ragam aktivitas atau hobi yang menyimpan segudang manfaat di dalamnya. Sebab, lewat kegiatan positif, anak diharapkan bisa menerapkan pola hidup yang baik pula.

    1. Tanamkan nilai-nilai religius pada anak

    Sisi religius anak tidak kalah penting untuk dilatih. Sedari kecil, anak harus mulai diajari bagaimana tata cara dalam beribadah. Atau, paling minimal, anak sudah dibiasakan untuk selalu berdoa sebelum melakukan aktivitasnya sehari-hari, seperti belajar, atau makan.

    Karena Indonesia memiliki keanekaragaman dalam beragama, maka perlu sekali untuk memberikan pemahaman pada anak mengenai pentingnya toleransi terhadap penganut agama lain. Dengan begitu, kelak saat anak dewasa, ia akan menjadi pribadi religius dan memiliki sikap toleransi yang tinggi di lingkungan masyarakat.

    1. Awasi pergaulan anak

    Cara selanjutnya yang bisa diupayakan oleh para orang tua agar akhlak anak terjaga dari hal-hal negatif adalah dengan memperhatikan lingkup pergaulannya. Sebab, seperti yang kita ketahui, sosok seseorang dapat terbentuk melalui teman-teman sepergaulannya.

    Untuk mencegah kemungkinan buruk terjadi, setiap orang tua harus mewanti-wanti anaknya agar selektif dalam memilih dan memilah kawan.

    Apabila salah seorang temannya terbukti membawa pengaruh yang buruk, maka mintalah sang anak untuk segera menjauhinya. Namun, ingat, perintah tersebut mesti disampaikan dengan disertai alasan yang jelas sehingga anak dapat mengerti.

    1. orang tua harus menjadi sosok teladan bagi anak-anak

    Dalam upaya membangun akhlak anak, keteladanan orang tua sangatlah penting. Sebab, orang tua adalah sosok yang paling sering dilihat anak dalam kesehariannya.

    Anak bisa mencontoh apa pun yang dilakukan orang tua, tanpa mengetahui hal itu baik atau buruk. Jadi, untuk para orang tua harap berhati-hatilah ketika bersikap atau bereaksi di hadapan sang anak.

    Jika, kamu sering marah-marah karena hal sepele, maka bukan mustahil nanti anakmu juga akan menunjukkan reaksi marah saat menemukan sesuatu yang tak disukainya.

    Oleh karenanya, sedapat mungkin orang tua harus berusaha secara maksimal agar dapat menjadi role model yang pantas bagi anak-anaknya. Apalagi, memberikan keteladanan memang sudah merupakan kewajiban terbesar setiap orang tua dalam membesarkan sang buah hati.

    Dari kelima cara di atas, dapat kita simpulkan, bahwa jika ingin memiliki anak yang berkelakuan baik, maka sepatutnya sebagai orang tua lah yang mesti terlebih dulu membenahi sikap dan perilaku kita masing-masing. Baru setelah itu anak bisa menilai dan mengikuti apa yang kita perbuat.

    BACA JUGA : Dapet Kiriman Nasi Box Dari Tetangga Yang Aqiqah, Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambingnya?

    sumber : ww.yoursay.suara.com

  • 10 Hal Dari Orang Tua Buat Anak Percaya Diri

    10 Hal Dari Orang Tua Buat Anak Percaya Diri

    Keyakinan bukan tentang apa yang Anda rasakan, tetapi tentang perilaku yang dipelajari dari pengalaman dan perspektif hidup. Setelah beberapa saat, yang Anda dapatkan adalah kebiasaan sehat yang menjadi kebiasaan Anda terlepas dari apa yang Anda rasakan.

    Anak-anak yang percaya diri tidak mengambil lebih banyak risiko, misalnya, karena mereka takut atau percaya pada beberapa kemampuan bawaan. Sebaliknya, mereka telah belajar melalui pengalaman masa lalu bahwa semakin mereka mencoba, peluang mereka untuk sukses meningkat. Anak-anak yang percaya diri juga tidak secara alami lebih nyaman dengan kulit mereka sendiri karena mereka percaya semua orang menyukainya, tetapi mereka mengerti bahwa Anda tidak dapat membuat semua orang menyukai Anda dan yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjadi diri sendiri.

    Dengan cara ini, membesarkan anak yang percaya diri sangat mirip dengan menghubungkan titik-titik di salah satu lembar kerja yang diwarnai anak-anak kita. Menggambar garis dari satu nomor ke nomor berikutnya mungkin tidak selalu terlihat banyak pada awalnya, tetapi setelah beberapa saat, apa yang Anda dapatkan adalah siluet dari apa yang kami pahami tentang kepercayaan diri.

    Banyak dari koneksi, perspektif, dan kebiasaan yang terbentuk dari anak-anak yang percaya diri, terjadi ketika orang tua memberikan cinta, dukungan, dan ruang yang cukup bagi anak-anak mereka untuk tumbuh.

    Berikut adalah 10 hal yang diketahui orang tua dari anak-anak yang percaya diri.

    1. Mereka memahami apa yang diperlukan untuk menjaga hubungan yang baik dengan anak mereka.
      Orang tua yang memiliki hubungan baik dengan anak mereka meluangkan waktu untuk mengenal anak mereka sebagai pribadi. Mereka menghabiskan waktu melakukan kegiatan yang disukai anak mereka dan mereka berbicara dengan mereka tentang suka dan tidak suka, aspirasi dan apa yang membuat mereka tergerak. Akibatnya, orang tua yang mengenal anak mereka tidak hanya mencintai anak mereka, tetapi juga menyukainya dan menikmati menghabiskan waktu bersamanya.

      Orang tua yang menjaga hubungan baik dengan anak mereka juga berbicara kepada mereka dengan hormat. Banyak orang tua lupa bahwa anak-anak sama seperti orang normal dalam hal ini. Bagaimana Anda berbicara kepada anak Anda sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan kepada anak Anda. Ketika seorang anak merasa dihormati, dia lebih bersedia untuk berbagi apa yang ada di pikirannya dan apa yang terjadi dalam hidupnya. Anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tua mereka melangkah ke dunia dengan mengetahui apa yang diperlukan untuk membentuk hubungan yang baik dengan orang lain.

    2. Mereka tahu bahwa mereka tidak selalu bisa menjadi penyelamat anak mereka.
      Betapa menyakitkannya melihat anak Anda kecewa atau ditolak, orang tua dari anak-anak yang percaya diri memahami bahwa anak-anak perlu berdiri di atas kaki mereka sendiri. Mereka tidak lari untuk menyelamatkan mereka setiap kali mereka jatuh. Mereka membiarkan anak-anak mereka mencoba usaha baru, membersihkan diri mereka sendiri dan mendorong anak-anak mereka untuk mencoba lagi. Seiring waktu, anak-anak ini belajar bahwa kegagalan bukan hanya cara terbaik untuk belajar, tetapi peluang keberhasilan semakin meningkat jika mereka mencoba. Anak-anak yang tampak berani bukannya tanpa rasa takut. Mereka hanya membuat perhitungan bahwa manfaat mengambil risiko lebih besar daripada kerugiannya. Orang tua dari anak-anak yang percaya diri juga tidak akan membuat alasan untuk anak mereka ketika mereka salah langkah. Sebaliknya, mereka membiarkan anak mereka menanggung konsekuensi karena melupakan pekerjaan rumahnya atau terlambat, sehingga dia dapat bertanggung jawab di lain waktu.
    3. Mereka membiarkan anak-anak mereka memimpin.
      Terkadang tugas orang tua adalah duduk santai dan membiarkan anak Anda yang memimpin. Orang tua dari anak-anak yang percaya diri memberikan banyak kesempatan dan memperhatikan isyarat, tetapi mereka memberikan ruang yang cukup untuk membiarkan anak-anak mereka menemukan apa hasrat mereka, apa yang mereka kuasai, dan ke mana mereka ingin pergi. Kemudian mereka mendukung anak-anak mereka dengan membekali mereka dengan alat yang tepat untuk sukses.
    4. Mereka membiarkan anak-anak mereka menjadi anak-anak.
      Masa kanak-kanak adalah waktu berharga yang langka yang tidak akan pernah Anda dapatkan kembali. Meskipun penting untuk mengajar anak Anda untuk bekerja keras, orang tua dari anak-anak yang percaya diri juga menggabungkan ritme kerja dan istirahat sehingga anak-anak memiliki waktu untuk bersantai, tidur yang cukup, berlarian, melamun dan menjadi anak-anak.
    5. Mereka memahami bahwa anak-anak mereka bukanlah cerminan dari siapa mereka sebenarnya.
      Tekanan yang tidak dapat diatasi yang dihadapi banyak anak saat ini adalah hasil dari orang tua yang memproyeksikan identitas dan harga diri mereka sendiri pada anak-anak mereka. Jika anak-anak mereka berprestasi baik di sekolah atau di lapangan, itu memberi orang tua mereka sesuatu untuk dibanggakan. Tetapi orang tua yang dapat membedakan antara siapa anak mereka dan siapa mereka menghasilkan lebih sedikit tekanan beracun itu pasti akan menekan motivasi pada anak-anak.
    6. Mereka mengerti bahwa mereka tidak bisa mengendalikan anak mereka.
      Mari kita hadapi itu. Kami benar-benar tidak bisa membuat anak-anak kami melakukan apa pun. Tidak dalam jangka panjang. Kita dapat menghukum mereka, atau menyuap mereka, tetapi upaya ini hanya menghasilkan hasil jangka pendek. Anda bisa memasukkan sayuran ke dalam mulut balita, tetapi Anda tidak bisa membuatnya menelannya. Rasa tidak memiliki kendali ini mungkin membuat beberapa orang tua tradisional menjadi sangat gila. Tetapi orang tua dari anak-anak yang percaya diri memahami bahwa meskipun mereka tidak dapat mengendalikan anak mereka, mereka dapat mempengaruhinya, yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Alih-alih menuntut hasil, mereka meminta pertanggungjawaban anak-anak mereka dengan disiplin yang konsisten dan berorientasi pada hasil. Mereka dapat melakukan ini sebagian karena mereka meninggalkan ruang untuk kesalahan; mereka tahu kesempurnaan itu tidak mungkin.
    7. Mereka lebih fokus pada usaha daripada imbalan.
      Orang tua yang memuji upaya anak-anak mereka mengajari anak mereka untuk mengasah aspek kehidupan yang dapat dikendalikan. Anak-anak ini menjadi jauh lebih efektif karena mereka tidak membuang energi mereka dengan stres. Ketika anak-anak tidak terlalu stres, mereka juga belajar untuk lebih menikmati perjalanan.
    8. Mereka mengajar anak-anak mereka untuk memberi kembali.
      Seorang anak yang kepercayaan dirinya hanya berakar pada pencapaian kemungkinan akan menjadi sombong, yang sebenarnya merupakan antipati dari kepercayaan diri yang sebenarnya. Keyakinan sejati berasal dari mengetahui bahwa Anda memiliki kemampuan untuk berbuat baik atas nama orang lain dan juga untuk diri Anda sendiri. Anak-anak yang terbiasa memberi kembali mengembangkan rasa pemberdayaan.
    9. Mereka memiliki mentalitas menang-menang.
      Memiliki mentalitas bahwa setiap orang bisa menang adalah tanda sejati seorang pemimpin yang baik. Memiliki mentalitas menang-menang berarti Anda peduli dengan orang lain dan ingin mereka berhasil, tetapi Anda juga percaya pada kemampuan Anda sendiri. Anda tahu cara berkompromi, bahagia untuk orang lain, dan berbagi pengakuan. Anda tidak menjadi keset untuk diinjak orang atau menjadi orang sombong yang hanya ingin mengungguli orang berikutnya. Orang tua yang mencontoh perilaku ini mengajarkan anak-anak mereka melalui contoh untuk memiliki mentalitas menang-menang.
    10. Mereka melihat kelemahan anak mereka sebagai peluang.
      Tidak ada anak yang sempurna. Setiap anak memiliki tantangan. Tetapi alih-alih berfokus pada apa yang tidak dapat dilakukan anak mereka, orang tua dari anak-anak yang percaya diri berfokus pada apa yang dapat mereka lakukan. Dengan mengadopsi sudut pandang ini, seorang ibu, Jennifer Ash, dapat mengalihkan fokusnya dari disleksia putranya dan fokus pada kreativitasnya. Ketika putra Jennifer, Max Ash, pulang dari sekolah dengan proyek seni yang ditiru semua orang di kelas keramiknya, Jennifer memutuskan untuk merayakan penemuannya, sebuah mug dengan ring basket, dan membantunya memasarkannya. Mug dengan Lingkaran sekarang dijual di pengecer seperti Nordstrom di seluruh negeri dan Max sekarang menjadi chief creative officer di perusahaannya sendiri, MAX’IS Creations. Dengan setiap tantangan ada hikmahnya. Dan bagi Jennifer, dia sangat percaya bahwa Max mampu berpikir di luar kebiasaan bukan karena disleksianya, tetapi karena itu, seperti yang diketahui banyak orang dengan disleksia seperti Albert Einstein. Titik sakit Max menjadi salah satu keuntungan terbesarnya, sebagian besar karena dia memiliki orang tua yang membantunya melihatnya seperti ini.

    BACA JUGA : Pelajaran Penting Saat Kumpul Keluarga

    SSumber : www.creativechild.com

  • Pelajaran Penting Saat Kumpul Keluarga

    Pelajaran Penting Saat Kumpul Keluarga

    Apakah Anda mengadakan pertemuan keluarga secara teratur? Jika tidak, hari ini mungkin merupakan hari yang baik untuk memulai karena manfaat dari pertemuan keluarga sangat banyak. Mungkin manfaat yang paling penting adalah pertemuan menawarkan titik hubungan keluarga yang teratur – tempat dan waktu untuk berkumpul, berbicara, dan mendengarkan. Melalui pertemuan, kita dapat mengungkapkan penghargaan dan afirmasi, membuat rencana, mendiskusikan tujuan, dan membicarakan apa yang baik dan tidak baik dalam keluarga. Ini memberi setiap anggota waktu untuk mendengar suara mereka dan merasa seperti anggota unit keluarga yang berharga. Ini membantu keluarga untuk tetap teratur dan di jalur dengan tujuan, dan menawarkan tempat yang penting untuk menyusun pernyataan misi keluarga Anda .

    Berikut ini adalah agenda pertemuan keluarga saya. Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kepribadian keluarga Anda, tentunya.

    Pertanyaan Pembukaan Diskusi

    Pertemuan keluarga kami dimulai dengan pertanyaan diskusi pembuka yang sederhana. Ini hanya cara untuk membuat percakapan mengalir. “Ceritakan padaku sesuatu yang hebat yang terjadi hari ini?” atau “Bagaimana kinerja semua orang dengan tujuan mereka minggu ini?”

    Afirmasi

    Saya percaya itu penting untuk menegaskan anak-anak kita dan satu sama lain. Sebagai bagian dari reflektor cahaya , saya memperhatikan hal-hal baik dan baik yang dilakukan anggota keluarga saya sepanjang minggu, dan saya mengungkapkannya di pertemuan keluarga dan mendorong semua orang untuk melakukan hal yang sama. “Saya perhatikan bahwa Anda membantu saudara Anda membuat LEGO pada hari Selasa. Itu baik. Terima kasih.” “Ayah sangat membantu saya minggu ini dengan mengambil makan malam dua kali ketika saya memiliki tenggat waktu kerja. Terimakasih ayah!” Ingatlah untuk menegaskan mitra Anda juga!

    Kekhawatiran

    Selanjutnya, kita membahas apa yang bekerja dengan baik dan apa yang perlu bekerja. Di sinilah saya mungkin menyebutkan bahwa anak saya terus meninggalkan mainannya di kamarnya dan perlu bekerja untuk menyingkirkannya di penghujung hari atau bagaimana kita dapat membangun kebiasaan belajar yang lebih baik sebelum ujian. Saya mencoba mendiskusikan apa yang perlu dikerjakan terlebih dahulu dan kemudian beralih ke apa yang bekerja dengan baik untuk mengakhiri bagian ini dengan nada positif. Jadi, saya mungkin mengatakan, “Minggu lalu kami membahas mengerjakan tugas tanpa diminta dan Anda berdua melakukannya dengan baik minggu ini. Saya menghargai itu!” Anak-anak kita juga diperbolehkan untuk berbagi kekhawatiran, yang terkadang terdengar seperti “Dia mengambil sebagian dari tubuh saya untuk digunakan tanpa diminta!” Selama dialog tetap menghormati, saya merasa penting bahwa mereka juga merasa didengar dalam keprihatinan mereka, dan dengan masalah terbuka,

    Tujuan dan Solusi

    Kami kemudian menemukan solusi apa pun yang diperlukan untuk masalah yang kami diskusikan dan menetapkan tujuan untuk minggu mendatang. Solusi penting karena membantu anak memecahkan masalah, dan membantu mereka merasa bertanggung jawab ketika mereka menjadi bagian dari mencari solusi. Ketika kami menetapkan gol, baik secara individu atau sebagai keluarga, kami saling menyemangati sepanjang minggu. Ini membangun persatuan dan kedekatan antara anggota keluarga dan membantu anak-anak kita merasa didukung.

    Nada pertemuan keluarga harus positif dan mendorong, dan kecuali keluarga memiliki sesuatu yang penting untuk didiskusikan, itu tidak akan berlangsung terlalu lama. Ini membuat anak-anak tetap terlibat dan tertarik dan menantikan pertemuan berikutnya. Jadwal pertemuan keluarga yang baik membantu keluarga Anda berjalan dengan lancar, membangun semangat tim, dan membantu Anda tetap terhubung di dunia yang sibuk.

    BACA JUGA : 3 KESALAHAN DALAM MEMUMJI ANAK

    Sumber : www.creativechild.com

  • 8 Fakta Menakjubkan Tentang Kebahagiaan

    8 Fakta Menakjubkan Tentang Kebahagiaan

    Apa yang menentukan kebahagiaan Anda? Apakah itu rekening bank Anda? Laporan kesehatan Anda? Ukuran celanamu? Keberhasilan anak Anda? Banyak dari kita memutuskan apa yang kita butuhkan untuk bahagia dan menentukan kita akan bahagia ketika kita mencapai tujuan tertentu. Guillaume Apollinaire dengan terkenal berkata, “Kadang-kadang ada baiknya berhenti sejenak dalam mengejar kebahagiaan dan berbahagialah.” Hari ini, mari berhenti sejenak dalam pengejaran kita dan lihat 8 fakta menakjubkan ini yang mungkin bisa mengubah cara Anda berpikir tentang kebahagiaan.

    1. Apakah ide berbaring di pantai di musim panas membuat Anda bahagia? Kita cenderung mengasosiasikan kebahagiaan dengan suhu musim panas yang panas, mungkin karena saat itulah kita libur sekolah sebagai anak-anak dan ketika banyak yang berlibur, tetapi sains memberi tahu kita bahwa bukan cuaca panas yang membuat kita bahagia. Faktanya, 57 derajat Fahrenheit tampaknya menjadi suhu ideal untuk kebahagiaan. Dingin!
    2. Berusaha untuk bahagia justru membuatmu kurang bahagia. Dalam pergantian peristiwa yang aneh, tampaknya semakin keras Anda mencoba untuk mencapai kebahagiaan pribadi, semakin tidak bahagia Anda sebenarnya. Faktanya, penelitian ini mengatakan bahwa “menilai kebahagiaan bisa merugikan diri sendiri karena semakin banyak orang menghargai kebahagiaan, semakin besar kemungkinan mereka akan merasa kecewa.” Jadi, sepertinya Guillaume Apollinaire menyukai sesuatu.

    Apa perbaikannya? Ternyata mengalihkan fokus dari diri sendiri ke kebahagiaan orang lain justru akan membuat Anda lebih bahagia. Penelitian psikologis modern menunjukkan bahwa orang yang menjadi sukarelawan secara teratur atau menjangkau orang lain dalam beberapa cara memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan kepuasan hidup yang lebih tinggi. Bukankah itu ironi yang indah?

    1. Jika Anda berpikir hari-hari terbaik Anda telah berlalu dan kebahagiaan itu paling cocok untuk kaum muda, pikirkan lagi! Sebuah studi baru menemukan bahwa hidup menjadi lebih bahagia setelah 50 dan orang-orang di pertengahan hingga akhir 50-an umumnya lebih bahagia dan mengalami lebih sedikit stres dan kekhawatiran daripada orang-orang berusia 20-an. Alasan peningkatan kebahagiaan ini tidak jelas, tapi hei, ini memberi kita sesuatu untuk dinantikan!
    2. Sama seperti pilek, kebahagiaan itu menular. Anda dapat menyebarkannya ke (atau menangkapnya dari) orang-orang di sekitar Anda. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008, ditemukan bahwa kebahagiaan Anda sangat tergantung pada seberapa bahagia jejaring sosial Anda. Faktanya, jika kontak sosial bahagia, kebahagiaan Anda sendiri meningkat 15%. Bahkan kebahagiaan seorang teman dari seorang teman meningkatkan tingkat kebahagiaan Anda sendiri. Ketidakbahagiaan juga menular, meskipun sedikit kurang begitu. Kita semua saling berhubungan. Pilih teman yang bahagia dan jadilah teman yang bahagia.
    3. Uang memang membeli kebahagiaan. semacam. Sebuah studi tahun 2013 dari University of Michigan menemukan bahwa “tidak ada batasan jumlah kebahagiaan yang datang dari pendapatan yang lebih tinggi.” Mereka juga mengatakan, “Jika ada titik jenuh, kami belum mencapainya.” Ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa begitu Anda mencapai kelas menengah, penghasilan yang lebih tinggi tidak benar-benar membuat Anda lebih bahagia. Pertanyaannya adalah, apakah orang yang lebih bahagia menghasilkan lebih banyak uang atau apakah menghasilkan lebih banyak uang membuat orang lebih bahagia? Seseorang dengan suasana hati dan sikap yang positif dan menyenangkan lebih mungkin untuk berhasil dan naik peringkat daripada Nelly Nelly. Either way, saya membayangkan lebih sulit untuk sedih di kapal pesiar pribadi.
    1. Mungkin menjengkelkan ketika Anda sedang dalam suasana hati yang buruk dan orang-orang berkata, “Oh, tersenyumlah!” Mereka ke sesuatu, meskipun. Ternyata tersenyum, meski dipaksa, meningkatkan mood dan membuat Anda merasa lebih bahagia. Emosi dapat diatur oleh ekspresi wajah, menurut beberapa penelitian. Dalam sebuah penelitian, partisipan yang menirukan ekspresi ketakutan menunjukkan peningkatan detak jantung dan suhu kulit. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1998, peserta yang mencocokkan ekspresi wajah positif memiliki perubahan suasana hati yang positif. Juga, melihat ekspresi mereka di cermin memiliki dampak yang lebih besar, jadi jika Anda ingin merasa sedikit lebih bahagia hari ini, tersenyumlah pada diri sendiri di cermin.
    2. Kenangan nostalgia meningkatkan suasana hati Anda. Menonton tayangan ulang acara favorit dari masa lalu, mendengar lagu dari masa muda Anda, atau melihat foto-foto lama semuanya memiliki dampak positif pada suasana hati dan kesehatan. Jika Anda merasa kesepian, cobalah menonton film yang Anda sukai saat kuliah atau makan makanan yang mengingatkan Anda pada masa kecil. Itu benar-benar akan membuat Anda merasa lebih baik.
    3. Peristiwa besar itu tidak sepenting yang Anda pikirkan. Kami menghabiskan begitu banyak waktu menunggu atau berjuang untuk hal-hal besar dalam hidup, tetapi ternyata bahkan kebahagiaan dari, katakanlah, memenangkan lotre, bersifat sementara. Faktanya, sebuah penelitian mengikuti sekelompok orang yang telah memenangkan lotre dan sekelompok orang yang lumpuh karena kecelakaan. Jelas ada efek sementara pada kebahagiaan kedua kelompok, tetapi satu tahun kemudian, orang lumpuh sama bahagianya dengan pemenang lotre.

    Jadi, jika Anda berpikir Anda akan bahagia ketika Anda kehilangan 10 pon atau ketika anak Anda pulang dengan rapor “A” langsung, Anda akan bahagia, tetapi hanya untuk sementara. Yang terbaik adalah belajar untuk bahagia di tempat Anda berada, dan tampaknya cara terbaik untuk melakukannya adalah berlatih bersyukur atas apa yang Anda miliki dan memberi kepada orang lain.

    BACA JIGA : Tetap Setia pada Diri Sendiri dalam Menjadi Ibu

    Sumber : www.creativechild.com

  • Tips Menjalani 9 bulan kehamilan

    jalani kehamilan 9 bulan

    Masa kehamilan 9 bulan merupakan masa indah yang tak akan pernah dilupakan seorang ibu sepanjang hayatnya. Buatlah setiap momen kehamilan bunda berharga dengan melakukan aktivitas edukasi pralahir bersama pasangan demi lancarnya masa tumbuh kembang janin anda.

    Hamil 1 Bulan

    Mulailah Dengan Hati Yang Legawa
    Pada masa ini, kestabilan emosi dan istirahat yang cukup sangat penting. Bayangkanlah kehadiran buah hati anda dan buat hati dan pikiran anda senyaman mungkin.

    Hamil 2 Bulan

    Dengarkanlah Ayat2 Alquran, sholawat / musik.
    Ini adalah priode terbukanya indra pendengaran janin. Pilihlah Ayat2 Alquran, sholwat / music yang bisa anda dengar bersama2 janin, untuk memberikan ketenangan batin.

    Hamil 3  Bulan

    Nikmatilah Makanan Yang Selama Ini Membuat Bunda Ngidam  
    Kehamilan di trimester pertama banyak membuat calon ibu morning sickness, Pastikan asupan nutrisi bunda seimbang dan santaplah hidangan yang bunda inginkan dengan hati gembira

    Hamil 4 Bulan

    Mulailah Melakukan Hobi Yang Bunda Suka
    Penting sekali mengendalikan kadar stress bunda di priode ini. Lakukan hal-hal yang bunda suka untuk menjaga kestabilan emosi,

    Hamil 5 Bulan

    Bercakap-cakpah Dengan Janin Bunda
    Ini adalah masa dimana janin bias berinteraksi dengan anda melalui suara bunda dan ayah perdengarkan kepadanya. Ajaklah janin bercakap-cakap dengan suara anda yang lembut.

    Hamil 6 Bulan

    Mulailah Pendidikan Pralahir Untuk Menstimulasi Perkembangan Otak Janin.
    Ini adalah priode penting dimana otak janin berkembang dengan aktif. Praktikan beragam pendidikan pralahir yang sudah anda rencanakan satu persatu,

    Hamil 7 Bulan

    Pembent Otak Bayi Sudah Hamper Sempurna.
    pendengarkan suara ayah dan bunda dengan membacakan ayat Alquran / buku-buku cerita anak.

    Hamil 8 Bulan

    Kunyahlah Makanan Dengan Perlahan
    Semakin besar janin anda, semakin semakin rahim bunda akan menekankan organ-organ pencernaan bunda. Pada priode ini mudah timbul gejala pencernaan yang tidak lancer dan mudah sesak. Lakukan pendidikan pralahir melaluli makanan lezat. Yang bunda santap dan kunyaahlah makan dengan seksama

    Hamil 9 Bulan

    Beristirahatlah Di Tempat Yang Rindang Dan Segar Dan Perdengarkan Suara Alam Kepada Janin Anda
    Kini indra pendengaran janin sudah berkembang sepenuhnya, karena itu baik untuk memperdengarkan beragam stimulus. Suara, Nikmatilah udara luar yang segar dan tenangkan hati.

    Mendekati Persalinan

    Kini hari kedatangan sikecil kedunia sudah semakin dekat.
    persiapkanlah tas melahirkan bunda, dan berlatih teknik pernafasan untuk meberikan bunda dan janin ketenangan batin.

    BACA JUGA : Inilah 15 Keutamaan Wanita Hamil Dalam Islam

    Sumber : www.chaisplay.com

  • Tetap Setia pada Diri Sendiri dalam Menjadi Ibu

    Tetap Setia pada Diri Sendiri dalam Menjadi Ibu

    Menjadi ibu mengubah Anda. Itu tidak bisa dihindari, dan itu bukan hal yang buruk. Itu membuat kita lebih kuat, lebih berbelas kasih, lebih baik. Jika kita terbuka untuk itu, menjadi ibu akan membesarkan kita sama seperti kita membesarkan mereka. Namun, mungkin juga untuk tenggelam dalam kekacauan dan kesibukan membesarkan anak kecil – untuk membungkus identitas Anda begitu erat di sekitar anak-anak Anda sehingga Anda hanya menjadi “ibu”. Dan itu tidak begitu sehat karena dengan begitu hubungan bisa berantakan saat Anda melepaskan bagian lain dari diri Anda (teman, istri, anak perempuan, saudara perempuan), dan kesehatan mental Anda pada akhirnya akan menderita. Ini mungkin tampak selamanya jauh sekarang, tetapi saatnya akan tiba (dan terlalu cepat) ketika anak-anak yang telah Anda bangun identitas Anda akan lebih peduli menghabiskan waktu bersama teman-teman daripada Anda,

    Ada cara lain untuk kehilangan diri Anda dalam peran sebagai ibu yang harus disebutkan di sini, dan saat itulah kita kehilangan arah dalam hal nilai dan tujuan kita. Ini terjadi ketika kita menerima nasihat orang lain sambil mengabaikan intuisi kita sendiri, atau ketika kita membiarkan kesibukan memakan kita sehingga hanya menyisakan sedikit atau tidak ada waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting. Misalnya, ibu yang berkomitmen untuk mengasuh secara positif/lembut mungkin mendapati diri mereka menerima saran untuk memukul ketika mereka putus asa atau putus asa untuk mendapatkan bantuan dengan masalah perilaku tertentu. Atau kalender mungkin penuh dengan Kindermusik, kelompok bermain, latihan olahraga, dll. sehingga tidak ada waktu untuk malam permainan keluarga atau kegiatan sukarela yang Anda inginkan. Ketika kita tidak tetap setia pada nilai-nilai kita sendiri, rasa bersalah akan meresap dan membuat dirinya betah,

    Dengan mengingat hal ini, berikut adalah 5 hal yang dapat Anda lakukan untuk tetap setia pada diri sendiri saat menjadi ibu:

    Jangan abaikan usus Anda – selamanya.

    Dengar, membesarkan anak itu membingungkan. Anda akan membutuhkan nasihat di sepanjang jalan, tetapi jika nasihat itu membuat perut Anda merasa gelisah, menaikkan bendera, atau bertentangan dengan nilai-nilai Anda, tersenyumlah dan tinggalkan. Waktu dan kedewasaan adalah solusi untuk begitu banyak masalah yang muncul. Anda memiliki lebih dari seratus juta sel otak di usus Anda dan itu adalah semacam otak kedua. Ini cukup pintar, jadi dengarkan.

    Kejar mimpimu.

    Ketika Anda menetapkan tujuan pribadi untuk diri sendiri, itu seperti pernyataan bahwa Anda memiliki hal-hal penting yang terjadi di luar penggantian popok dan jadwal tidur siang. Itu hanya cara lain sedikit untuk berpegang pada Anda . Jadi, jika Anda bermimpi menjadi seorang penulis, tulislah! Jika Anda ingin lari 5k, prioritaskan lari. Terlalu sering, ibu merasa bersalah karena meluangkan waktu untuk diri mereka sendiri, tetapi Anda akan merasa lebih baik karenanya, dan merasa lebih baik membantu Anda menjadi ibu yang lebih baik. Jangan biarkan mimpimu sendiri mati. Kejar mereka! Tunjukkan pada anak-anak Anda bagaimana rasanya meraih bintang, karena suatu hari mereka harus meraih bintang mereka sendiri.

    Terlibat dalam kelompok. 

    Ada alasan mengapa isolasi digunakan sebagai hukuman atas kejahatan yang mengerikan. Kami membutuhkan kontak sosial dengan orang-orang untuk berkembang, dan lebih disukai orang-orang yang tidak buang air besar. Kita harus memiliki. Brene Brown yang bijak memberi tahu kita, “Rasa cinta dan kepemilikan yang mendalam adalah kebutuhan semua orang yang tidak dapat direduksi. Ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi, kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kami putus. Kami berantakan. Kami mati rasa. Kami sakit. Kita menyakiti orang lain. Kami sakit.” Jadi, meskipun menjadi bagian dari grup online adalah satu-satunya yang dapat Anda kelola saat ini, lakukanlah. Temukan sekelompok orang dengan minat yang sama dengan Anda dan masuklah. Jika Anda dapat bertemu dengan kelompok di luar rumah, lebih baik! Pergi keluar untuk kelas memasak atau yoga panas, apa pun yang Anda sukai. Temukan saja manusia dewasa lainnya dan berinteraksilah dengan mereka secara teratur!

    Jadilah kreatif dengan perawatan diri.

    Bayangkan kembali seperti apa perawatan diri itu. Hari spa akan luar biasa, tapi mungkin itu tidak layak sekarang. Alih-alih mengatakan “oh baiklah,” cari cara kreatif lain untuk sedikit memanjakan diri sendiri. Saya dulu memiliki harapan yang tidak realistis seputar perawatan diri yang membuat saya meninggalkannya sama sekali untuk sementara waktu. Saya tidak punya waktu untuk “tidur ketika bayi tidur” atau energi untuk membaca novel atau merenda selimut setelah anak-anak tidur. Untungnya, Anda bisa mendefinisikan apa arti perawatan diri bagi Anda . Itu tidak harus terlihat dengan cara tertentu atau dalam jangka waktu tertentu untuk menghitung. Jika itu meremajakan Anda, Anda menang! Anda mendapatkan 168 jam setiap minggu. Gunakan beberapa dari mereka untuk merawat Anda.

    Rawat hubungan dekat Anda. 

    Izinkan saya untuk menjadi sangat klise dan menggunakan metafora berkebun di sini. Anda tahu apa yang terjadi jika Anda tidak merawat kebun Anda, bukan? Gulma mengambil alih. Serangga memakannya. Tanaman Anda mati. Tetapi dengan sedikit perawatan setiap hari, taman kecil Anda akan berkembang. Hal yang sama dengan hubungan. Jika Anda menginginkan pernikahan yang kuat, Anda tidak bisa meletakkan hubungan itu di belakang kompor. Orang-orang yang masih Anda harapkan dalam hidup Anda ketika anak-anak pergi tidur atau kuliah? Orang-orang itu membutuhkan perhatian Anda hari ini. Saya tahu itu terdengar melelahkan karena anak-anak Anda juga membutuhkan perhatian Anda 27 jam sehari, tetapi bahkan 10 menit dapat membuat perbedaan besar. Tarik beberapa gulma sehari. Itu saja yang harus Anda lakukan.

    Saya tahu hari-hari ketika anak-anak akan tumbuh sulit untuk dilihat sekarang. Dan saya tahu bahwa menemukan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai itu menantang, dan memakai semua topi itu melelahkan. Anak-anak Anda datang lebih dulu, dan begitulah seharusnya, tetapi Anda juga penting. Jangan lupa itu. Anda jauh lebih dari seorang “ibu.” Rangkullah semua diri Anda dan biarkan anak-anak Anda melihatnya sehingga mereka akan tahu bagaimana merangkul semua diri mereka juga.

    BACA JUGA Hadiah untuk Bayi di hari ke 7

    Sumber : www.chaisplay.com

     

  • Sudahkah Anda Mengisi ‘Cangkir’ Si Kecil Hari Ini?

    sudahkan anda mengisi cangkir si kecil hari ini

    Apa yang bisa mengisi cangkir anak Anda?

    • Bermain
    • Perhatian & kasih sayang
    • Sentuhan & pelukan
    • Pujian & dorongan semangat
    • Didengarkan
    • Rasa aman
    • Rasa pemenuhan diri
    • Melakukan hal-hal yang disukainya

    Apa yang bisa mengosongkan cangkir anak Anda?

    • Stres & tekanan
    • Kesepian
    • Menghadapi penolakan
    • Kekerasan & hukuman
    • Kegagalan
    • Lelah fisik
    • Dipaksa melakukan hal-hal yang dibencinya

    Apa yang terjadi saat cangkir anak kosong?

    • Mencuri isi cangkir orang lain.
    • Tantrum untuk mendapatkan perhatian Anda agar cangkirnya segera diisi ulang.
    • Cangkir anak terlihat selalu kosong, atau tidak pernah bisa penuh.
    • Tidak sabar menunggu diisi ulang, atau sebaliknya, dengan keras menolak diisi.
    • Tidak bisa diatur, terutama saat cangkirnya hampir kosong.
    • Berpikir bahwa ia harus bersaing/berjuang dulu untuk mendapatkan isi ulang.

    BACA JUGA : 7 Tips Mencari Tahu Hal yang Benar-Benar Disukai Anak

    Sumber: upbility.net/creativechild.com

  • 8 Tips Mendisiplinkan Si Kecil Tanpa Berteriak

    8 Tips Mendisiplinkan Si Kecil Tanpa Berteriak

    Betapa banyak orangtua yang merasa sudah mendisiplinkan anak, tapi hasilnya berujung pada kekecewaan. Anak tetap tak taat aturan, senang mengulur-ulur waktu, dan sebagainya.
    Bahkan, ada sebagian orangtua yang teriak, marah-marah, bahkan memberikan hukuman keras dengan harapan anaknya bisa disiplin. Apakah hal itu berhasil? Boleh jadi kelihatannya iya, tapi kenyataannya dalam jangka panjang, semua itu hanya memberikan dampak jangka pendek.

    Anak disiplin karena takut dengan orangtua atau hukuman yang diberikan, bukan karena disiplin itu perlu dilakukan untuk kebaikan anak. Bila mama mengalami kesulitan dalam mendisiplinkan anak, mengapa tidak mencoba 8 Tips Mendisiplinkan Si Kecil Tanpa Berteriak berikut ini:

    1 Gunakan disiplin positif

    Hindari mengucapkan kata ‘Tidak’ dan bahasa negatif kepada anak, lebih baik tunjukkan cara positif dalam menghadapi suatu situasi.

    2 Beri reward pada perilaku yang baik

    Berikan penghargaan terhadap hal baik yang telah dilakukan oleh anak. Tidak harus berupa barang, Anda dapat memberinya pujian.

    3 Cobalah pendekatan natural

    Beri tahu anak bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakannya. Bantu si kecil untuk bangkit dan memperbaiki kesalahannya sendiri

    4 Hindari argumen tanpa pemenang.

    Beberapa anak ingin berargumen sampai ia merasa ‘menang’. Jangan sampai Anda lengah dan mengalah begitu saja.

    5 Jangan membalas teriakan anak

    Dengan tidak berteriak, artinya Anda tetap bertanggung jawab menghadapi situasi.

    6 Konsisten dengan aturan

    Jelaskan aturan Anda ketika semua dalam keadaan tenang. Jika Anda terus mengonta-ganti aturan, anak Anda tidak akan tahu apa yang dapat ia harapkan.

    7 Jadilah role model yang baik

    Anak-anak akan melihat dan meniru perilaku orangtuanya. Tunjukkan sosok yang teladan kepada anak

    8 Ingat! Semua ini tidaklah mudah

    Seberapa keras usaha Anda, suatu hari mungkin Anda akan berhadapan dengan kegagalan. Mengasuh anak ada hari baik dan buruknya. Jika Anda fokus dan berusaha, maka hari baik akan
    lebih sering menghampiri Anda.

    BACA JUGA : 7 Tips Mencari Tahu Hal yang Benar-Benar Disukai Anak

    sumber: mart health today